TANGGAMUS (BK) – Lapas Kota Agung adakan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dan memutuskan 10 warga binaan anak bebas.
Menurut Kepala Lapas Kota Agung, Beni Nurrahman, sidang TPP kali ini berkaitan juga dengan pencegahan wabah Covid-19, namun tetap ada penilaian dari masa pembinaan yang sudah dijalani.
Hal itu didasari Keputusan Menteri nomor M.HH-19.PK.01.04.04 tahun 2020 serta Permenkumham nomor 10 tahun 2020.
Dan Surat Edaran Dirjen Pemasyarakatan nomor PAS-497.PK.01.04.04 tahun 2020, tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
“Sidang TPP diikuti 80 warga binaan dan 10 warga binaan anak bebas, karena sudah mendapatkan SK dan memenuhi syarat,” kata Beni.
Ia mengaku, dengan sidang ini juga divalidasi kelengkapan administrasi, dan substansi 80 warga binaan yang sudah memenuhi syarat menjalani masa pidana, sesuai pedoman pada peraturan Menteri Hukum dan HAM RI.
Beni memimpin langsung jalannya sidang TPP ini, menyampaikan arahan kepada warga binaan yang bebas dan akan bebas, agar mengikuti anjuran pemerintah tentang pencegahan penularan Covid-19.
“Setelah bebas nanti agar tetap mandiri, dan berdisiplin diri di rumah masing-masing, selalu cuci tangan dengan sabun terutama saat baru pulang ke rumah,” tambah Beni.
Selanjutnya jaga kesehatan dengan olahraga secukupnya, berjemur, konsumsi vitamin dan makanan yang bergizi. Serta minuman herbal seperti air jahe.
Beni juga berpesan kepada seluruh warga binaan yang nantinya bebas, supaya jadikan pidana yang sudah dijalani sebagai pengalaman dan pembelajaran.
Jangan mengulangi pelanggaran pidana, apa pun bentuknya yang melanggar peraturan pemerintah dan undang-undang.
“Sampaikan salam untuk keluarga di rumah, semoga kita semua selalu sehat dan dapat membantu langkah-langkah pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 ini,” ucap Beni.
Ia menambahkan, pembebasan dalam waktu dekat ini dilakukan dua tahap, tahap awal 10 warga binaan dulu. Dalam waktu dekat ada pembebasan lagi.
Dan lainnya akan jalani proses asimilasi rumah yang akan dibimbing petugas Kejaksaan dan Balai Pemasyarakatan (Red/rls).